Hasil Bahtsul Masail

Perrtanyaan
a. Bagaimana
hukum merayakan Valentine Day ?
b. Bolehkah
menjual pernak‐pernik (souvenir) Valentine Day ?
Bahtsul
Masail
Jawaban
:
1. Dalam
hal ini terdapat pemilahan hukum sebagai berikut :
• Kufur,
bila ada tujuan menyerupai non muslim dan sampai kagum pada agama mereka Haram
apabila hanya bertujuan menyerupai non muslim tanpa disertai kecondongan pada
agama mereka
• Haram
karena termasuk ikut serta terjadinya kemaksiatan
فتاوي
ابن تيمية ج : 2 ص : 332
وقد
آره جمهور الأئمة - إما آراهة تحريم أو آراهة تنزيه- أآل ما ذبحوه لأعيادهم
وقرابينهم إدخالا له فيما أهل به لغير االله وما ذبح على النصب وآذلك نهوا عن
معاونتهم على أعيادهم بإهداء أو مبايعة وقالوا: إنه لا يحل للمسلمين أن
يبيعوا للنصارى شيئا من مصلحة عيدهم لا لحما ولا دما ولا ثوبا ولا يعارون
دابة ولا يعاونون على شيء من دينهم ; لأن ذلك من تعظيم شرآهم وعونهم على آفرهم
وينبغي للسلاطين أن ينهوا المسلمين عن ذلك لأن االله تعالى يقول: (وتعاونوا
على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان)
Artinya
: Dan Jumhur Umat menyatakan “karahah atau makruh” – apakah “karahah”
mengharamkan atau karahah tanzih (tidak sampai derajat haram)
– yaitu memakan daging yang disembelih untuk hari raya mereka dan qurban
mereka, dikategorikan “Uhilla bihi lighoillahi bih atau menyembelih
bukan karena Allah” dan “(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala” dan demikian juga dilarang untuk membantu mereka pada hari
raya mereka dengan hadiah dan jaul beli. Jumhur umat mengatakan: Seseungguhnya
tidak dihalalkan bagi orang‐orang muslim untuk menjual kepada
orang Nasrani sesuatu yang berkaitan dengan hari rayanya, tidaklah daging,
darah, pakaian dan tidak meminjamkan hewan dan tidak pula menolong apapun untuk
kepentingan agama mereka; karena hal tersebut merupakan ta’dhim terhadap
kesyirikan mereka dan menolong kekafiran mereka. Dan para penguasa seharusnya
melarang orang muslim untuk itu, karena Allah SWT telah berfirman: Dan tolong
menolonglah kalian dalam hal kebaikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong
dalam dosa dan pelanggaran.
فتاوى
ابن حجر الهيثمي رقم الجزء: 4 رقم الصفحة: 238
وجماعة
من المسلمين إذا رأوا أفعالهم يفعلون مثلهم فهل يكفر أو يأثم المسلم إذا عمل مثل
عملهم من غير اعتقاد تعظيم عيدهم ولا اقتداء بهم أو لا؟. فأجاب نفع االله
تبارك وتعالى بعلومه المسلمين بقوله: لا آفر بفعل شيء من ذلك، فقد صرح
أصحابنا بأنه لو شد الزنار على وسطه أو وضع على رأسه قلنسوة المجوس لم يكفر
بمجرد ذلك اهـ، فعدم آفره بما في السؤال أولى وهو ظاهر بل فعل شيء مما ذآر فيه لا يحرم
إذا قصد به التشبه بالكفار لا من حيث الكفر وإلا آان آفراً قطعاً، فالحاصل أنه إن
فعل ذلك بقصد التشبه بهم في شعار الكفر آفر قطعاً أو في شعار العيد مع قطع
النظر عن الكفر لم يكفر، ولكنه يأثم وإن لم يقصد التشبه بهم أصلاً ورأساً فلا
شيء عليه، ثم رأيت بعض أئمتنا المتأخرين ذآر ما يوافق ما ذآرته فقال: ومن
أقبح البدع موافقة المسلمين النصارى في أعيادهم بالتشبه بأآلهم والهدية لهم وقبول
هديتهم فيه وأآثر الناس اعتناء بذلك المصريون، وقد قال : «من تشبه بقوم فهو
منهم» ، بل قال ابن الحاج : لا يحل لمسلم أن يبيع نصرانياً شيئاً من مصلحة عيده
لا لحماً ولا أدماً ولا ثوباً ولا يعارون شيئاً ولو دابة إذ هو معاونة لهم
على آفرهم وعلى ولاة الأمر منع المسلمين من ذلك. ومنها اهتمامهم في النيروز بأآل الهريسة
واستعمال البخور في خميس العيدين سبع مرات زاعمين أنه يدفع الكسل والمرض وصبغ البيض أصفر
وأحمر وبيعه والأدوية في السبت الذي يسمونه سبت النور وهو في الحقيقة سبت الظلام ويشترون فيه
الشبث ويقولون أنه للبرآة ويجمعون ورق الشجر ويلقونها ليلة السبت بماء يغتسلون به
فيه لزوال السحر ويكتحلون فيه لزيادة نور أعينهم ويدهنون فيه بالكبريت والزيت
ويجلسون عرايا في الشمس لدفع الجرب والحكة ويطبخون طعام اللبن ويأآلونه في
الحمام إلى غير ذلك من البدع التي اخترعوها ويجب منعهم من التظاهر بأعيادهم
اهـ.
Artinya
: Dan sekolompok muslimin jika melihat apa yang mereka lakukan, meniru seperti
mereka. Apakah menjadi kafir atau berdosa atau tidak jika melakukan seperti
yang mereka lakukan tanpa I’tiqod untuk mengagungkan ri raya mereka
dan tanpa ikut kepercayaan mereka? Dan di jawab (semoga Allah SWT maenjadikan
ilmunya bermanfaat untuk kaum muslimin) dengan berkata: Tidaklah kafir
melakukan seperti itu, telah dijelaskan sahabat kami bahwa ketika hanya
mengencangkan tali pinggang baju pendeta mereka atau hanya memasangkan peci di
kepala seorang majusi tidaklah kafir. Maka ketidak kafiran lebih tepat untuk
(jawaban) soal tersebut di atas. Bahkan melakukan seperti yang disebutkan
di atas tidaklah haram jika bermaksud untuk meniru orang kafir dan bukan untuk
berniat kafir, tetapi jika tidak demikian maka menjadi kafir. Kesimpulannya,
jika dia melakukan itu untuk meniru mereka sebagai syiar kafir maka sudah pasti
kafir, namun bila untuk syiar hari raya mereka tanpa berniat kafir tidaklah
kafir, tetai itu berdosa. Jika tidak berniat untuk meniru mereka maka tidak apa‐apa.
Kemudian saya melihat umat zaman sekarang menyebutkan sesuai apa yang saya
ucapkan dengan berkata: dan dari bid’ah yang paling buruk yaitu menyepakati
kaum Nasrani tentang hari raya mereka dengan meniru makan mereka, hadiah untuk
mereka, dan menerima hadiahnya, dan yang paling berhati‐hati
dalam masalah ini adalah orang Mesir. Dikatakan: (barang siapa menyerupai satu
kaum maka ia adalah bagian dari mereka). Bahkan ibnu Haj mengatakan: Tidak
dihalalkan bagi seorang muslim menjual sesuatu apapun kepada Nasrani untuk
kepentingan Hari Raya mereka; tidak daging, darah, pakaian dan tidak juga
meminjamkan sesuatupin meskipun kendaraan karena berarti menolong kekafiran
mereka dan menjaga urusan mereka, maka seorang muslim terlarang untuk itu.
ConversionConversion EmoticonEmoticon