Salah
satu tradisi yang membudaya di masjid-masjid adalah menarik sumbangan dengan
cara mengedarkan kotak jariyah pada jama’ah atau dengan meletakkan kotak di
masjid agar diisi oleh setiap orang yang ingin bershodaqoh. Kemudian uang yang
telah terkumpul digunakan untuk kemashlahatan masjid semisal membayar rekening
listrik, merawat bangunan dan lain-lain. Akan tetapi suatu saat uang yang telah
terkumpul digunakan untuk kegiatan tertentu semisal acara mauludiah, rojabiyah,
khitanan missal dan lain-lain.
Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya
menggunakan uang yang terkumpul dari kotak jariyah digunakan untuk acara
ceremony (mauludiah, rojabiyah, khitanan missal dan lain-lain) sedangkan semua
biaya bisyaroh, konsumsi dan lain-lain diambilkan dari dana tersebut.
Jawaban :
Hukumnya dikembalikan kepada orang yang
memberikan dana. Bila pemberiannya tersebut dita’yin (jelas) maka wajib
ditasharrufkan sesuai dengan tujuannya. Dan jika tidak ada ketentuan dari
penyumbang maka dana ditasharrufkan sesuai dengan tujuan penyumbang dengan
memperhatikan qorinah.
Baca juga : Amal Jariyah
Reference :
·
I’anah At Tholibin : II/172
·
Risalatul Amanah : 182
·
Hasyiyah Qolyubi : II/108
·
Fathul Wahhab : II/183
إعانة الطالبين الجزء الثاني صحيفة 172 ما
نصه :
والمراد أن جريان الناس على عموم الانتفاع به قرينة دالة على أن الواقف راض به فتنبه
(قوله فمثل هذا) أي الذي جرى الناس على عميم الانتفاع به --- إلى أن قال --- قال
السبكي والأقرب عندي في الكعبة والحجرة الشريفة والمساجد الثلاثة أن من خرج من
ماله عن شيء لها واقتضى العرف صرفه في جهة من جهاتها صرف إليها واختصت به اهـ. قال
شيخنا فإن لم يقتض العرف شيئا فالذي يتجه أنه يرجع في تعيين المصرف لرأي ناظرها
وظاهر أن الحكم كذلك في النذر إلى مسجد غيرها خلافا لما يوهمه كلامه اهـ. (قوله أو
على أهل بلد) معطوف على قوله على النبي أي وأفتى بعضهم في الوقف على أهل بلد. اهـ.
Artinya : Yang
dikehendaki bahwa berlakunya masyarakat dalam mengambil manfaat itu menjadi
qorinah yang menunjukkan bahwa orang yang mewakafkan itu ridlo, maka
ingatlah.(Ucapan maka semisal ini) yakni perkara yang diberlakukan masyarakat
pada umumnya memanfaatkan harta wakaf - sampai pada ucapan- Imam Subhi berkata
: "Yang lebih dekat menurutku pada Ka'bah, hujrah Nabi yang mulia, dan
tiga masjid istimewa adalah bahwa orang yang mengeluarkan hartanya untuk hal
tersebut dan adat juga menuntut mentasharufkan pada satu sisi dari beberapa
sisi maka harta tersebut ditasharrufkan sebagaimana sisi tersebut dan adat
tersebut ditertentukan. Syaikhuna
berkata : "Apabila tidak ada tuntutan adat, maka qoul yang lebih unjuh
adalah mengembalikan ketentuan tasharruf pada pendapat nadzir(orang yang
dipasrahi). Yang dlahir bahwa hukum tersebut sebagaimana nadzar pada masjid
selain tiga masjid tersebut berbeda dengan orang salah prasangka.
رسالة الأمامة صحيفة 182 ما نصه :
والفرق بين العمارة والمصالح هو أن ما يرجع ى عين الوقف حفظا وحكاما
كالبناء والترميم والتجسيس لا حكاما وغير ذلك هو العمارة وأن ما كان يرجع إلى ما
يكون مصلحه وهذا يمس العمارة وغيرها من المصالح كالمؤذن والإمام والدهن للسراج هو
المصباح. اهـ.
Artinya : Perbedaan
antara imarah dan maslahah adalah bahwa perbuatan yang kembali pada ain wakaf
baik penjagaan atau hukumnya seperti membangun, menambal, menembok, tidak
hukumnya dan selainnya maka hal tersebut disebut imarah. Sedangkan perkara yang kembali pada yang
digunakan untuk kemaslahatan- dan ini mencakup imarah dan lainnya- yakni berupa
maslahah seperti muadzin, imam, dan minyak untuk lampu.
حاشية القليوبي الجزء الثاني
صحيفة 108 ما نصه :
)فروع) عمارة المسجد هو البناء والترميم والتجسيس
والسلالم والسورى والمكانس والبواري للتظليل أو لمنع صب الماء لتدفعه لنحو شارع
والمشاحى وأجرة القيم ومصالحه تشمل ذلك وماء لمؤذن وإمام ودهن للسراج وقنادل لذلك والوقف ملقا يحمل على المصالح ولا يجوز
صرف شيئ من الوقف على الستور ولو بحرير وإن كان حراما وفيه نظر ثم رجع عنه ولا
يجوز صرف ما وقف لشيء من ذلك على غيره منه ولا يجوز سراج لا نفع فيه ولو عموما
وجوز ابن عبد السلام احتراما له ودفع الوخشة بالظلمة. اهـ.
Artinya : Imarah
masjid adalah membangun, menambal, menembok, memberi tangga, pagar keliling,
sapu-sapu, talang untuk mengiup atau untuk menolak tumpahan air agar orang yang
lewat atau yang berjalan bisa menolaknya, upah bagi takmir, dan kemaslahatan
yang mencakup semua itu. Dan air
bagi orang yang adzan dan imam, minyak untuk lampu dan lentera.
ConversionConversion EmoticonEmoticon