Hasil Bahtsul Masail
Ada suatu kebiasaan
di suatu daerah membakar dupa (menyan) di dekat mayit selama disemayamkan.
Begitu juga jika ada hajat yang lain seperti ketika akan mendirikan rumah,
khitan, wiwit tandur (mulai menanam) dan selamatan yang lainnya.
Pertanyaan:
Bagaimana hukum membakar
dupa tersebut?
Jawaban:
Hukumnya ditafsil:
- Boleh, apabila bermaksud menghilangkan bau busuk/pengap dan
beritikad (berkayakinan) bahwa yang memberi manfaat Alloh swt semata.
- Makruh, apabila tidak bermaksud apa-apa (tidak ada tujuan).
- Haram, bahkan kufur apabila beritiqad bahwa dupa/menyan yang
dibakar tersebut dapat memberi kemanfaatan tertentu (misalnya:
mendatangkan rizki/keberuntungan dll.)
Pengambilan ibarat:
- Nihayatuz Zain, hal. 153
- Bughyatul Mustarsyidin, hal. 249
وفى ناية الزين، ص 153
ويكره
اتباعها بنار فى مجمرة أو غيرها إلا لحاجة كبحور لدفع نتن أو فتيلة لرؤية دفنه
ليلا فلا كراهة. اهـ
وفى بغية المسترشدين، ص 249، مانصه
(مسئلة ك) جعل الوسائط بين العبد وبين ربه فان صار يدعوهم كما
يدعو الله فى الأمور ويعتقد تأثيرهم فى شيئ من دون الله تعالى فهو كفر وان كان
نيته التوسل بهم إليه تعالى فى قضاء مهماته مع اعتقد ان الله هو النافع الضار
المؤثر فى الامور دون غيره فالظاهر عدم كفره وان كان فعله قبيحا. اهـ
1 Comments:
Click here for CommentsSemoga dapat bermanfaat,sehingga kita terhindar perbuatan sirik atau musrik,karena hanya Allah swt Tuhan yang maha esa yg menciptakan alam semesta,makhluk makhluk di dunia ini adalah ciptaanNya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon